Pendidikan
berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai akademik, kebutuhan peserta didik dan
kebutuhan masyarakat merupakan salah satu landasan filosopi pengembangan
kurikulum di Indonesia. Perubahan-perubahan kurikulum sejak tahun 1945
merupakan suatu langkah yang diambil Pemerintah dalam mencari bentuk kurikulum
yang ideal mengikuti dinamika kehidupan masyarakat. Kurikulum KTSP yang berumur
6 tahun, dengan beberapa kelemahan dipandang belum mampu menjawab tantangan
masyarakat, sehingga Kemendikbud pun mencoba kurikulum 2013 yang menurut jadwal
akan dimulai sekitar Juni 2013 mendatang.
Menghadapi
kurikulum baru, pendidik dan tenaga kependidikan dalam lembaga pendidikan
Negeri maupun Swasta tentunya wajib mempersiapkan superioritas intelektualnya
sebagai salah satu faktor dominan pendukung dan penentu keberhasilan kurikulum.
Terjadinya kesenjangan kondisi pendidik saat ini, dimana mereka hanya mampu
memenuhi kompetensi profesi saja. Ini menjadi salah satu alasan lahirnya
Kurikulum 2013 sebagai alat menuju kondisi ideal pendidik dan tenaga
kependidikan, diharapkan mereka tidak hanya mampu memenuhi kompetensi profesi
saja, melainkan harus mampu memenuhi kompetensi pedagogi, sosial dan personal
serta memiliki motivasi mengajar yang tinggi. Pemenuhan kompetensi ideal
merupakan suatu jawaban dalam menghadapi tantangan masa depan dan kompetensi
masa depan.
Profesional Development
Pengembangan kemampuan
professional (Profesional Development)
merupakan usaha sadar dan berkelanjutan dalam meningkatkan mutu tenaga
kependidikan di sebuah lembaga pendidikan. Menurut Baedowi (2012), proses
pengembangan kemampuan pendidik didasarkan pada enam prinsip. Pertama, managemen sekolah harus berusaha
menumbuhkan kesadaran dan minat di kalangan guru untuk terus menerus belajar agar mereka mampu merespon tuntutan
profesionalitas dan dapat mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan yang berjalan secara dinamis. Prinsip yang
pertama ini dirangkul oleh kurikulum 2013 dengan menerapkan pembelajaran
tematik integratif, serta konsep mutu yang tidak didasarkan pada kendali mutu (Quality Control), melainkan didasarkan
pada jaminan mutu (Quality Assurance).
Artinya profesionalisme seorang pendidik dalam konteks penilaian proses atau
kualitias belajar peserta didik akan memaksa sekolah khususnya pendidik untuk
selalu Up to Date terhadap segala informasi
dalam memenuhi tuntutan profesionalisme dan ilmu pengetahuan yang dinamis dan
selalu berkembang dengan cepat.
Kedua,
proses pembelajaran merupakan kunci utama mencapai hasil pendidikan yang
optimal. Prinsip kedua ini merupakan harapan setiap kurikulum tidak terkecuali
kurikulum 2013. Perlunya pendidik dalam menguasai materi yang akan diajarkan
serta menguasai model, metode maupun pendekatan pembelajaran merupakan suatu
kesatuan yang harus dimiliki seorang pendidik dalam memenuhi kompetensi profesi
maupun kompetensi pedagogi. Kondisi pendidik saat ini dalam memandang suatu
model, metode ataupun pendekatan pembelajaran hampir sama dengan kaum muda yang
mengikuti Life Style. Sebagaian besar
pendidik begitu hobi menggunakan model, metode ataupun pendekatan pembelajaran
yang baru tanpa melihat relevansinya dengan
kebutuhan peserta didik, kultur, maupun ketersediaan sarana prasarana.
Alhasil proses pembelajaran pun akan kurang optimal. Kurangnya pemahaman dan
motivasi belajar tentang suatu materi maupun metode pembelajaran merupakan
salah satu faktor tidak mampunya seorang pendidik dalam memenuhi kompetensi
professional, pedagogi maupun personalnya.
Ketiga,
interaksi antara pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Prinsip ketiga ini lebih menekankan pada
kemampuan seorang pendidik dalam berkomunikasi. Kurikulum 2013 dengan integrasi
mata pelajaran serta penambahan jumlah jam belajar yang didasarkan pada OECD Average, akan memaksa pendidik yang
hanya selalu mendewakan papan tulis dalam proses belajar mengajarnya, agar
lebih kreatif, inovatif, serta belajar dan memperbaiki diri dalam
mengkomunikasikan materi ajar. Penilaian yang lebih menekankan pada proses,
menuntut pendidik untuk lebih intens dan sistematis dalam berinteraksi dengan
peserta didik.
Keempat,
peserta didik sebagai subjek pembelajaran. Kelima, kreativitas guru dalam
mengembangakan pembelajaran partisipatif. Kedua prinsip ini saling berhubungan.
Sekaligus dua hal yang selalu diabaikan oleh pendidik. Peserta didik sebagai
subjek pembelajaran hanyalah judul laporan pembelajaran pada setiap Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagian pendidik. Selama ini peserta didik di sebagaian besar sekolah ibarat
jam’ah yang mendengar ceramah dan khutbah tanpa suatu umpan balik. Sehingga
daya kritisnya pun ikut mati ditelan sistem belajar yang tidak memadai. Faktor ini menjadi PR
pendidik untuk lebih sering mengembangkan pembelajaran melalui riset dan
penelitian tindakan. Sehingga penelitian-penelitian oleh pendidik bukanlah
sekedar suatu formalitas untuk menaikkan
golongan jabatan, melainkan lebih kepada evaluasi seorang pendidik terhadap profesionalitas,
pedagogi, sosial dan personalnya.
Keenam,
dukungan dan peran serta masyarakat. Masyarakat di sini adalah yang berhubungan
langsung dengan sekolah. Dalam hal ini adalah Komite Sekolah yang di dalamnya
adalah orang tua dari peserta didik. Keberhasilan dan kegagalan peserta didik
tanggung jawab siapa? Jika pertanyaan ini di hadapkan pada guru, maka sebagian
mereka akan menjawab orang tua. Tetapi akan sebaliknya jika pertanyaan itu
dihadapkan pada orang tua. Sebagian besar mereka akan menjawab bahwa tanggung
jawab terbesar kegagalan dan keberhasilan peserta didik adalah guru. Tentunya
pro kontra ini menjadi bukti bahwa masyarakat dan pendidik di Negara kita
kurang berani mengakui dan jujur terhadap kelemahan masing-masing. Pepatah
“guru kencing berdiri, maka murid kencing berlari” merupakan senjata yang
selalu digunakan oleh beberapa pihak dalam menuding guru. mungkin semua orang
tua harus diajak menonton cuplikan film Gladiator. Kenapa Gladiator? Di
cuplikan film tersebut terdapat adegan yang baik tentang peran orang tua
terhadap anak-anaknya. Dimana ketika Caesar sebagai orang tua dibunuh oleh
anaknya Commondus. Lalu Caesar bersimpuh dan berkata “Your fault as a son, is my failure as a father” yang artinya
“kegagalanmu sebagai seorang anak adalah kegagalan saya sebagai seorang ayah”.
Kalimat ini merupakan kalimat fantastis yang akan memahamkan orang tua tentang
betapa vitalnya peran mereka terhadap perkembangan anak. Pada dasarnya antara
pendidik, peserta didik dan masyarakat dalam hal ini komite sekolah, ketiganya
memiliki peran dan tanggung jawab yang proporsional. Sehingga diperlukan
interaksi yang intens dan bersama-sama dalam menjalankan fungsinya. Selain itu
penekanan pada prinsip yang keenam ini
berada pada komite sekolah yang harus faham terhadap fungsinya
sebagai pemberi pertimbangan (Advisory Agency), pendukung (Supporting Agency), Pengontrol (Controling Agency) dan mediator. Sungguh
mustahil ketika masyarakat mengharapkan kualitas pendidikan yang tinggi,
sementara masyarakat sendiri tidak mau berpartisipasi terhadap pendidikan
sesuai dengan fungsinya. Bahkan akan sangat menyedihkan bila melihat fakta
sebagian besar komite sekolah yang tidak mengetahui fungsinya. Fenomena inilah
yang menjadi tanggung jawab penuh pemerintah melalui dinas terkait untuk
membuat program-program perbaikan professional
development khususnya dalam meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap
pendidikan.
Kurikulum
2013 yang perubahannya menitik beratkan pada standar kompetensi lulusan,
standar isi, standar proses dan standar
penilaian, tidak akan berjalan seperti yang diharapkan ketika komponen dominan
dalam kurikulum seperti pendidik tidak memiliki integritas yang diharapkan.
Kurikulum 2013 akan menguji seberapa besar integritas pendidik dan tenaga
kependidikan. Sehingga sudah sepatutnya semua pendidik menyiapkan mental model
pendidik dengan merenungkan kata bijak dari Khairil Anwar bahwa, tugas utama
seorang Pendidik/Guru adalah mengantarkan anak agar bisa melakukan eksplorasi
secara maksimal terhadap daya jelajah intelektual mereka. Dan pada akhir
tulisan ini saya ingin mengajak kepada kita semua untuk berpartisipasi dengan
porsi masing-masing dalam memajukan pendidikan Indonesia, menuju pendidikan
yang kita cita-citakan bersama.
2 comments:
saya join, join back ya kak :D
salam kenal..
http://ilh4m-black4rt.blogspot.com ditunggu follow back ..!!
terimakasih ilham... jangan lupa info dan new knowledgenya di share trus yah
Post a Comment